Sabtu, 18 Oktober 2008

Mendagri Puji Pembangunan Tebo


Bupati Menangis Saat Pidato
MUARATEBO (GP Ansor) -Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memuji keberhasilan pembangunan yang dicapai Kabupaten Tebo dibawah pimpinan Drs H A Madjid Mu’az MM dan Wabup Sukandar SKom, karena diusia yang ke 9 ini sudah mampu menunjukkan keberhasilan berbagai pembangunan, seperti sarana infrastruktur kompleks perkantoran untuk pelayanan public masyarakat, pembangunan perekonomian masyarakat melalui perkebunan, perikanan dan lainnya.
“saya terkejut saat sampai di Tebo, dalam benak saya timbul pertanyaan, apa benar ini Tebo. Di usia 9 tahun, sudah mampu menunjukkan keberhasilan pembangunan terutama kompleks perkantoran sebagai pelayanan public untyuk masyarakatnya, Karena di beberapa kabupaten lain diindonesia yang dimekarkan serempak, sampai saat ini ada juga yang masih belum berhasil membangun daerahnya sendiri, bahkan pembangunan kantor sebagai tempat pelayanan public belum bisa dilakukan, makanya saya bangga dengan keberhasilan pembangunan di Tebo ini,”tukas Mendagri H Mardiyanto dihadapan Gubernur Jambi, Bupati Tebo dan warga Tebo lainnya dalam sidang paripurna terbuka di DPRD Tebo dalam agenda HUT Tebo ke 9 kemarin (19/9)
Mendagri juga menegaskan, dalam menjalankan roda pemerintahan dan pelayanan public yang perlu dilakukan yakni koordinasi dan selalu bersinergi antara pemerintah daerah kabupaten, propinsi dan pusat. Karena diera otonomi daerah itu yang sangat diperlukan untuk menjalankan berbagai program pemerintah sampai menyentuh dimasyarakat,
“jadi jangan jalan sendiri-sendiri, harus selaras antara Pemkab, pemprov sampai ke pusat, pola seperti inilah yang saya terapkan dalam menjalankan kinerja di Mendagri, dan saya mengharapkan untuk di Jambi harus dijalankan mekanisme koordinasi pemerintahan seperti itu, karena keberhasilan pembangunan di Indonesia ini dilakukan harus secara bersama-sama, tak bisa dilakukan sendiri-sendiri,”tegasnya lagi
sementara Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin mengatakan, dirinya sangat bangga dengan Bupati Tebo, karena dalam sejarahnya di Indonesia Mendagri tidak pernah bisa menghadiri acara HUT Kabupaten, namun untuk Tebo, Mendagri bisa berkesempatan menghadirinya dengan kesibukan jadwalnya.
“ini kejadian yang langka, bukan hanya di Jambi, namun di Indonesia ini yang pertama kali Mendagri bisa hadir dalam agenda HUT kabupaten”tukas Gubernur disambut riuh tepuk tangan
Gubernur menyatakan, dalam menjalankan pemerintahan dirinya juga menjalankan mekanisme yang diterapkan Mendagri, karena itulah pola kepemimpinan untuk menyerap aspirasi masyarakat dari kalangan paling bawah melalui Bupati. Bahkan mengenai krisis ekonomo global ini juga sudah dibicarakan dalam rapat dengan semua bupati/walikota dalam propinsi Jambi, selain itu juga mengenai pengelolaan SDA yang ada di jambi
“salah satu kesepakatan bersama dengan para bupati/walikota yakni mengenai penjualan CPO, bahwa CPO di Jambi tidak boleh keluar daerah lagi, karena kita akan kelola sendiri dengan mendirikan pabrik pengolahan CPO, ini penting karena Jambi kaya SDA namun pengelolaannya kini masih dibawa keluar, sehingga propinsi lain yang meraup untung besar, sedangkan Jambi hanya sedikit,”tukas Gubernur kemarin
Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM dalam HUT tersebut, memaparkan keberhasilan berbagai pembangunan di tebo baik pembangunan infrastruktur maupun suprastruktur, termasuk prestasi-prestasi yang pernah diraih Tebo baik level local maupun nasional. Bupati diakhir sambutan sempat terharu dan meneteskan air mata, karena selama kurun waktu 9 tahun ini, dirinya dari awal sebagai crateker Bupati Tebo tahun 1999 sampai sekarang, sudah mampu menunjukkan berbagai keberhasilan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di Tebo.
Mendagri Selain menghadiri HUT Tebo ke, juga melakukan agenda peresmian kantor lembaga adat Kabupaten Tebo dan meresmikan 7 kantor dinas intsnsi dilingkungan Pemkab Tebo, untuk melengkapi SKPD yang belum memiliki sarana kantor untuk melayanai masyarakat publik (***)

Komentar-Komentar Mengenai Hasil Pembangunan Tebo


Ridham Priskap SH MM-Sekda dan Ketua Lembaga Adat Tebo.
Tahun 2008 Tebo Berusia 9 Tahun, Tebo sudah mampu menunjukkan keberhasilan pembangunannya di level tingkat Nasional. Ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Bintang Jasa Pratama RI dari Presiden SBY tahun 2007 lalu dan peringkat I tingkat propinsi Jambi dalam penyelenggaraan pemerintahan terbaik dan peringkat 440 tingkat Nasional.

Ir H Indones MTP-Ketua Bappeda Tebo.
Kesuksesan Pembangunan di Tebo diwujudkan dalam realisasi pembenahan infrastruktur dan suprastruktur baik yang ada dalam system pemerintahan maupun kemasyarakat di desa-desa, seperti pembangunan jalan desa Jembatan dan lainnya, semuanya melalui perencanaan dan menampung aspirasi masyarakat desa atau dengan system Bottom Up Plening.

Gaman Sakti SS- GP Ansor Tebo
Keberhasilan Pembangunan bukan hanya dilihat dari bangunan fisik saja, namun pemberdayaan dan keterlibatan pemuda dalam pembangunan dibutuhkan. Bupati Telah mewududkan itu dan telah membawa Tebo dikenal kalangan nasional.

Drs H Abdulah Saman MPdI-Ketua PC NU Tebo dan Tokoh Masyarakat
Keberhasilan Semoga Dengan Dilandasi Kebersamaan Seentak Galah Serengkuh Dayung Kita Percepat Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Tebo, Bupati dalam membangun Tebo sudah melibatkan tokoh masyarakat dan ulama sebagai benteng moral yakni dengan memasukkannya dalam salah satu pilar pembangunannya yakni pilar Agama.

9 Tahun, Pembangunan Tebo Terus Menggeliat


Bupati Terapkan Lima Pilar Utama Pembangunan
MUARATEBO (GP Ansor) -12 Oktober 2008 lalu tidak terasa kabupaten Tebo yang merupakan pemekaran dari kabupaten Bungo-Tebo telah memasuki usia yang ke 9 tahun. Banyak perubahan baik pembangunan infrastruktur, pemerintahan dan juga pertumbuhan ekonomi masyarakat. Saat ini kabupaten dengan semboyan bumi seentak galah serengkuh dayung ini telah bisa disejajarkan bahkan telah melebihi prestasi dan beberapa kabupaten lain di Indonesia atau Provinsi Jambi khususnya.

Keberhasilan pembangunan tersebut juga banyak mendapat apresiasi dari pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat yang memberikan berbagai penghargaan. Bahkan Kabupaten Tebo juga mulai di kenal dan diakui oleh pemerintah pusat sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki kemajuan yang sangat pesat.

Pembangunan Kabupaten Tebo tidak terlepas dari kepemimpinan Bupati Tebo Drs H A Madjid Muaz MM yang telah dua periode memimpin Tebo. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjung Jabung ini mulai masuk dan membangun Kabupaten Tebo pada tahun 1999 sebagai Bupati Tebo Crateker yang ditunjuk Gubernur Jambi saat pemekaran Kabupaten. Setelah itu pada tahun 2001 Drs H A Madjid Mu’az MM terpilih menjadi Bupati Tebo berpasangan dengan Drs H Helmi Abdulah syah memimpin Tebo sampai tahun 2006. Pada pemilu 2006 lalu Drs H A Madjid Mu’az MM kembali dipilih masyarakat langsung berpasangan dengan Sukandar SKom, menjadi Bupati untuk ke 2 kalinya.

Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM dalam kepeminpinannya memprirotaskan pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan maupun sarana pendidikan dan kesehatan. Pembangunan yang dapat dilihat secara kasat mata yakni disektor infrastruktur seperti pembangunan komplek Perkantoran, RSUD, Jalan, Jembatan, Rumah Dinas, unit sekolah baru (USB), Puskesmas, dan lain sebagainya. Ini dalam rangka mewujudkan kewibawaan Tebo dan juga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan membuka akses masyarakat yakni dengan dibangunnya jalan dan jembatan.

Pasangan Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM-Sukandar SKom dalam memimpin Tebo juga dibantu oleh Sekda Ridham Priskap SH MM dan pejabat Tebo dinas intansi terkait, Dengan menerapkan system 5 pilar pembangunan yakni Pilar Ekonomi Kerakyatan, Pilar Kesehatan, Pilar Pendidikan, Pilar Agama dan Pilar Penegakan Supremasi Hukum.

Dalam proses pembangunan, Bupati mengunakan system Bottom Up Planing yakni menyerap aspirasi masyarakat keinginan apa yang akan dibangun disuatu desa, sehingga kebutuhan masyarakat menyentuh untuk kepentingan warga yang ada di desa-desa. Seperti di Tebo Tengah dibuka Jembatan Tebo I atau Jembatan Penampuian yang panjangnya sekitar 100 meter lebih tujuannya membuka akses jalan dan pembangunan 8 desa yang ada diseberang Desa Mangun Jayo sampai Desa Betung Bedarah Timur, bahkan jalan tersebut bisa tembus Kuamang Kuning Kabupaten Bungo.

“saya menerapkan system bottom Up Planing ini sangat strategis di Tebo, setiap kali saya turun ke desa-desa saya juga menyerap dan menampung aspirasi masyarakat, sehingga kebutuhan pembangunan di desa-desa kita tahu. Dan Alhamdulilah setelah 2 periode ini saya menerapkan system tersebut, proses pembangunan kebutuhan masyarakat didesa-desa lancer dan diterima karena memang itu keinginan dan kebutuhan warga desa. Namun Pemkab Tetap membangun sarana umum lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat seperti pembangunan pasar-pasar, jembatan, jalan, jaringan listrik dan lain sebagainya”tukas Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM.

Jembatan besar lain yang akan dibangun yakni Jembatan Tebo II di Tebo Ulu yang akan menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Serai Serumpun. Sedangkan jembatan kecil-kecil jumlahnya banyak disetiap kecamatan yang sudah dibangun permanent melalui dana APBD Tebo. Begitu juga dengan jalan-jalan yang sudah di aspal baik jalan Kecamatan maupun jalan-jalan lingkungan yang diaspal melalui dana APBD Tebo.

“untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja. Saya juga menerapkan system pemerintahan Good Government pemerintahan yang bersih, makanya saya lebih juga memberikan criteria kepada pejabat Kadis dan kakan yakni dengan 3 syarat yakni dilakukan secara selektif, mempunyai loyalisan dan dedikasi yang tinggi serta punya etos kerja yang tinggi dalam membangun Tebo.

“jadi kayanya Sumber Daya Alam yang dimiliki suatu daerah itu tidak menjamin majunya sebuah daerah, namun dikategorikan maju dan berkembang kalau pengelolaan SDA yang ada dengan system pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan etos kerja yang tinggi untuk membangun daerah”terang Madjid Mu’az lagi

Kalau mengenai SDA di Tebo sangat kaya, tercatat sudah 16 perusahaan perkebunan yang investasi di Tebo baik kebun karet ataupun sawit. Sedangkan investasi lain yakni pengembangan Pabrik Karet dan kelapa sawit, Pengolahan Minyak Bumi, Batu Bara dan lainnya.

“Tebo di usia yang ke 9 tahun ini, dinilai semua kalangan sudah mampu bersaing dengan Kabupaten lain dan yang cukup menggembirakan, bahkan Pemerintah Pusat pun menilai keberhasilan pembangunan di Tebo dengan dibuktikan dianugrahkannya Bintang Jasa Pratama Oleh Presiden RI SBY pada HUT RI tahun 2007 lalu di Istana Negara. Dan untuk level Kabupaten di Indonesia hanya 2 yang mendapat penghargaan yakni Kabupaten Tebo dan walikota Tarakan. Jadi memang membangun daerah itu tidak gampang butuh pengorbanan dan keseriusan dan mari kita sama-sama membangun Tebo agar Lebih Maju,”papar Bupati lagi (***)
HUT Tebo Ke 9 Di Hadiri Mendagri
MUARATEBO (GP Ansor) -HUT Kabupaten Tebo yang ke 9 ini memliki makna yang sangat penting bagi sejarah kabupaten yang terus membangun ini. Pasalnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H Mardiyanto bersedia memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten Tebo dan dipastikan akan menghadiri rangkaian puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tebo ke 9 yang perayaannya akan dilaksanakan hari ini (18/9). Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin, para Bupati/walikota dalam propinsi Jambi dan kabupaten tetangga juga akan hadir dalam HUT Tebo tersebut.
Sesuai jadwal, Mendagri akan melaksanakan beberapa agenda yakni pada tanggal (17/9) malam akan mengadakan pertemuan dengan para pejabat Tebo, tokoh politik, anggota KPU dan masyarakat Tebo di aula utama kantor Bupati Tebo memberikan pengarahan mengenai Pemilu.
Pada pagi harinya (18/9) Mendagri menghadiri siding paripurnd di DPRD Tebo dalam agenda perayaan HUT Tebo ke 9, selanjutnya Mendagri dijadwalkan akan meresmikan pengunaan kantor lembaga adat Kabupaten Tebo di jalan lintas Tebo Bungo km 10.
“kita sangat berbahagia karena pada HUT ke 9 ini, Mendagri bisa menghadiri puncak peringatannya, dan diharapkan kepada masyarakat Tebo untuk ikut menghadiri siding paripurna dengan tertib dan menjaga keamanan bersama,”tukas Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM (***)

Meriah Pameran Pembangunan Tebo
MUARATEBO (GP Ansor) -Sebanyak 53 peserta ikut meramaikan pameran pembangunan dalam rangka HUT Tebo ke 9 yang digelar sejak tanggal 16 oktober lalu yang dibuka langsung Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM, pameran tersebut akan berakhir 21 oktober mendatang yang digelar dilapangan merdeka Muara Tebo.
Pameran tersebut diikuti selain dari berbagai dinas intansi yang ada di jajaran Pemkab Tebo, juga diikuti dari intansi lain seperti Kejari Tebo, Polres, Pengadilan Negeri, PLN, PDAM, KPUD, Depag dan lembaga-lembaga swasta lainnya. Selain memeriahkan stand pameran, peserta dari intansi swasta seperti dealer Honda, Yamaha dan para pedagang makanan dan souvenir lainnya ikut meramaikan pekan pameran tersebut.
Kamis Sore kemarin Bupati tebo secara resmi telah membuka pameran tersebut. Dalam kesempatan itu Bupati mengajak masyarakat Tebo untuk ikut memeriahkan HUT Tebo yang ke 9 dan tetap bahu membahu dalam membangun kabupaten Tebo.
Ketua Panitia HUT RI, Drs Abu Bakar mengatakan pameran ini cukup antusias diikuti para peserta dan tampak ramai dikunjungi warga masyarakat Tebo. Tidak hanya pameran yang akan dilaksanakan, dalam rangka memeriahkannya juga akan dilaksanakan berbagai perlombaan seperti lomba karaoke, joget dan lainnya dipentas areal pameran tersebut.(***)


Senin, 13 Oktober 2008

Aneka Berita

Berkas 2 PNS Bandel Diproses
Imbas Saat Bupati Sidak Masih Pakai Baju Tidur
MUARATEBO (GP Ansor)-Berkas 2 PNS yang ditempatkan di Poskesdes Desa Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah kini sedang dalam proses Baperjakat dan akan dilaporkan kepada Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az oleh Sekda Tebo Ridham Priskap SH MM selaku ketua Baperjakat Tebo.
“berkasnya sudah selesai dan kita akan laporkan kepada Bupati, saat ini Bupati sedang dinas luar,”ujar Sekda Tebo Ridham Priskap SH MM kemarin wartawan kemarin (27/8) usai sidang paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi DPRD Tebo.
Menurut Sekda, dari keterangan ke dua PNS Dinkes yang ditempatkan sebagai Bides dan staf Bides itu, saat dirinya melakukan pengecekan awalnya hanya terjadi mis comunikasi karena tidak menyangka Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM bersama kepala BKKBN Pusat Dr Sugiri Syarief MPA dan kepala BKKBN Jambi dan sejumlah pejabat Tebo lainnya akan Sidak ke Poskesdes Sungai Alai tersebut sepagi itu, saat itu Bupati dan rombongan Sidak sekitar pukul 09.00 WIB tanggal 22 Agustus lalu.
“menurut pengakuan Bides dan staf Bides yang ditempatkan di Poskesdes tersebut, sudah menyiapkan segela sesuatunya menyambut kunjungan Bupati dan Kepala BKKBN Pusat, dan tidak menyangka akan datang sepagi itu. Dan memang benar saat itu 2 PNS itu masih memakai pakaian tidur dan masih mempersiapkan penyambutan Bupati”tukas Sekda lagi
Sayangnya, Sekda masih merahasiakan nama 2 PNS tersebut dan bentuk sanksinya apa, masih menunggu persetujuan Bupati.
“lupa siapa nama PNS itu, kalau sanksinya kita ikuti sesuai prosedur dan aturan yang berlaku, namun kita masih menunggu persetujuan Bupati”pungkasnya
sekedar diketahui, Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az berang saat Inspeksi Mendadak (Sidak) di Poskesdes Desa Sungai Alai Kecamatan Tebo Tengah, pasalnya Bidan Desa (Bides) dan staf Dinkes yang ditempatkan di Poskesdes tersebut masih memakai baju tidur sedangkan kantor Poskesdes pintunya masih dikunci. Sidak tersebut dilakukan pagi (22/8) lalu sekitar pukul 09.00 WIB sebelum menghadiri acara peresmian kantor PP dan KB di kompleks perkantoran Seentak Galah Serengkuh Dayung Muara Tebo.
Bupati Sidak ke Poskesdes tersebut bersama Kepala BKKBN pusat Dr Sugiri Syarief MPA, Kepala BKKBN Propinsi Jambi dalam agenda rangkaian hari Pertasi kencana yang dipusatkan di rimbo ulu.
“dari jauh-jauh hari saya sudah ingatkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) untuk memberikan peringatan dan penegasan kepada para Bides untuk menempati rumah Poskesdes dan staf yang diperbantukan juga tinggal di situ, saya minta Sekda cari nama staf itu dan proses di Baperjakat, pulang dari Jambi langsung saya tanda tangani”tukas Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu’az MM dihadapan Kepala BKKBN pusat Dr Sugiri Syarief MPA dan pejabat Tebo lainnya saat peresmian kantor PP dan KB Tebo kemarin
Bupati dalam kesempatan itu berkali-kali meminta maaf kepada Kepala BKKBN Pusat atas kejadian saat Sidak pagi harinya,
“jauh-jauh kepala BKKBN pusat diundang ini kejadiannya memalukan, saya tidak akan mentolerir pegawai yang tak disiplin siapapun dia, berkali-kali saya iangatkan dalam apel senin pagi dan setiap pertemuan staf bahwa kedisiplinan PNS itu penting”kata Bupati lagi dengan nada tinggi (***)

23 Sekdes Bakal diangkat Jadi PNS
Sekda : Penerimaan CPNS Formasi 2008 Disetujui 410
MUARATEBO (GP Ansor)-Ini kabar baik bagi Sekretaris Desa (Sekdes) yang sudah masuk data best, tahun 2008 ini akan diangkat menjadi PNS sebanyak 23 orang. Ini bersamaan dengan jadwal penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) mendatang, dan Badan kepegawaian nasional (BKN) sudah menyetujui penerimaan CPNS tahun 2008 ini formasinya sebanyak 410 orang dengan klasifikasi 23 orang pengagkatan Sekdes dan ditambah para tenaga honorer selebihnya untuk formasi umum.
Sekda Tebo Ridham Priskap SH MM kemarin (27/8) usai mendengar pandangan akhir fraksi DPRD Tebo terhadap LKPJ keuangan APBD 2007 mengatakan, dari 2 ribu formasi CPNS yang diajukan hanya disetujui 410 formasi, dan masih memprioritaskan tenaga pendidik atau guru dan kesehatan yang mendominasi untuk formasi umum.
“pengangkatan Sekdes menjadi PNS akan dilakukan secara bertahap, tahap awal ini 23 orang sesuai persetujuan BKN, yang jelas Pemkab melalui BKD sudah menerima berkas sekdes sebanyak 64 orang dan yang sudah diverifikasi BKN baru 40 berkas, yang lain masih dalam proses. Maklum saja verifikasi inikan memakan waktu lama, karena BKN memproses berkas Sekdes se Indonesia”tukas Sekda Tebo Ridham Priskap SH MM kepada wartawan kemarin (27/8)
Dijelaskannya, kalau melihat kekurangan tenaga PNS, Tebo masih sangat kekurangan tenaga seperti teknis, administrasi pemerintahan dan lainnya, namun yang paling diutamakan yakni untuk tenaga guru dan kesehatan.
Menurut Sekda, ada beberapa kantor baru yang masih kekurangan tenaga administrasi dan staf seperti kantor pelayanan 1 atap, kantor lingkungan hidup, kantor penyuluh dan beberapa dinas intansi lainnya yang memang masih membutuhkan tenaga PNS.
“untuk tahun ini, penerimaan CPNS formatnya akan lebih diperketat yakni para pelamar harus menyertakan surat pernyataan diatas materai siap ditempatkan di kabupaten Tebo dimanapun minimal 10 tahun, ini dilakukan untuk menghindari para pelamar yang hanya masuk lewat Tebo selanjutnya mengajukan permohonan pindah tugas, artinya masuk PNS di Tebo hanya dijadikan batu loncatan saja”tegas Sekda menandaskan
Mengenai waktu kapan akan dilakukan pembukaan penerimaan CPNS, putra kelahiran sungai bengkal itu belum bisa memastikan kapan jadwalnya karena masih diatur BKN dan BKD Tebo. (***)

Azri Terancam Dikucilkan Atau Diusir
Ridham: Sanksi Adat Tetap Dilaksanakan
MUARATEBO (GP Ansor)-Penilaian masyarakat adat soal pelecehan yang dilakukan oknum anggota DPRD Tebo MT Azri belum disikapi oleh lembaga adat (LA) kabupaten Tebo. Ketua Lembaga Adat Tebo, Ridham Priskap SH MM mengatakan saat ini persoalan Azri masih ditangani oleh tokoh adat tingkat kecamatan dan LA kabupaten memepercayakan pada masyarakat adat. Namun hukum adat tetap dilaksanakan dengan kemungkinan sanksi dikucilkan atau di usir.
“Sekarang persoalan ini masih ditangani lembaga adat kecamatan dan belum dilimpahkan ke lembaga adat kabupaten. Kita mempercayakan pada tokoh adat kecamatan untuk menangani masalah ini sesuai dengan tingkat hukuman adat bajenjang naek bajenjang turun,” ujar pria yang juga Sekda Tebo ini kepada wartawan saat di temui usai sidang paripurna di DPRD kemarin.
Disinggung tentang laporan polisi yang dilakukan oleh tokoh adat dan MT Azri, Ridham mengatakan kedua hukum tersebut akan dijalankan. Secara hukum formal akan putusan hukum ditentukan dari putusan pengadilan. Sedangkan secara adat, sanksi adat tetap akan diberikan kepada pelanggarnya. Diketahui, Azri melaporkan penggerebekannya kepada Polsek Tebo Tengah dan masyarakat adat balik melaporkan Azri ke Polres Tebo.
Lebih lanjut dijelaskan Ridham, secara adat pelanggar hukum adat akan dikucilkan oleh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya atau juga diusir dari daerah yang bersangkutan. “Sanksi adat tetap dilakukan terhadap pelanggar, dalam perkara seperti ini hukumnya dikucilkan atau diusir. Itu kalau mengacu secara adat yang memang tidak tertulis namu telah turun temurun, kalau secara proses hukum di kepolisian akan balik ke dasar hukum negara,” jelas Ridham sambil berseloko adat.
Terpisah, Wakapolres Tebo Kompol Andi Aziz mengatakan saat ini dua laporan terpisah Azri dan masyarakat adat terus diproses oleh Polsek Tebo Tengah dan Polres Tebo. Masyarakat adat melaporkan Azri atas perbuatan pencabulan dan pemalsuan dokumen. Sementara Azri diketahui melaporkan atas perbuatan tidak menyenangkan memasuki rumah tanpa izin.
“Saat ini polisi telah memeriksa beberapa saksi seperti Kepala Desa (Rio) sungai buluh, imam yang menikahkan dan juga dalam upaya pemanggilan saksi-saksi lain. Untuk saksi pelapor dari kedua belah pihak juga telah dimintai keterangan,” jelasnya ditemui di gedung DPRD kemarin.
Wakil Ketua DPRD Tebo, Sugianto mengatakan DPRD menunggu rekomndasi dari petinggi PAN. Karena persoalan ini bukan hanya masalah amoral anggota lembaga DPRD tetapi juga ada unsur politis. “Jika PAN telah mengambil sikap maka DPRD akan secepatnya membahas dan menentukan kebijkan,” katanya.
Warga yang menggerebek pasangan Azri-Suriani dan warga daerah kedua pasangan itu tinggal yang mayoritas kalangan pemuda selasa lalu juga mendatangi DPRD. Mereka meminta DPRD bertindak tegas dan meminta agar memandang persoalan ini sebagai pencorengan nama lembaga Rakyat. Demikian juga Lembaga Adat juga diminta menyikapi pelecehan hukum adat dengan tegas. “Agar tidak menimbulkan preseden buruk di kemudian hari,” sebut Romi dari kalangan pemuda.
Persoalan yang menderanya ini tidak mempengaruhi kegiatan Azri. Politisi yang lebih dikenal dengan panggilan kancil ini masih menjalankan aktivitasnya. Bahkan selasa lalu, Azri menjadi pembicara pada acara sosialisasi hukum Alokasi Dana Desa (ADD)yang diikuti ratusan Kepala desa se kabupaten Tebo.
Seperti yang diketahui, masyarakat adat kecamatan Tebo Tengah yang menangani perkara dugaan asusila MT Azri melapor ke polisi. Uniknya, warga yang dipimpin tokoh adat raden Sayuti Syarif dan ketua RT Saifullah itu mendatangi Polres Tebo pada tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB pada senin (25/8). Proses laporan yang diterima petugas piket itu berjalan hingga dini hari kemarin yang diikuti puluhan tokoh adat, masyarakat dan didominasi pemuda.
Putusan untuk melaporkan kasus tersebut ke Polisi itu setelah dua kali gagal menggelar sidang adat yang terakhir digelar beberapa jam sebelum mendatangi Polres. Dalam sidang di rumah Ketua RT 04, Syaifullah itu, Azri yang sebelumnya menegaskan menolak hukum adat tidak hadir. Usai sidang sekitar pukul 23.00 WIB, warga mempersiapkan bahan laporan dan data pendukung kemudian bergerak ke Mapolres Tebo. Penyerahan persoalan itu ke polisi juga di dukung oleh pihak keluarga Suriani dan kalangan pemuda.
“Tersangka Azri telah terang-terangan menentang dan melecehkan hukum adat dan kita akan melaporkan masalah ini ke pihak ke polisian,” kata Raden Sayuti Syarif selaku pimpinan sidang adat. Ditegaskannya, perbuatan Azri yang telah melecehkan hukum adat itu harus mendapat sanksi yang setimpal. Dan masyarakat adat meminta dukungan semua pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sementara itu, kemarin pada (25/8) sekitar pukul 10.30 WIB, puluhan tokoh pemuda mendatangi gedung DPRD Tebo. Mereka mendesak DPRD selaku lembaga tempat Azri bernaung untuk mengambil sikap dan tindakan tegas. Wakil Ketua DPRD Tebo, Sugianto didampingi anggota DPRD lain, Suhendri, Amin Log, Sakirin, Riduan dan sekwan Rizal Effendi yang menerima warga kemarin mengatakan DPRD masih menunggu keputusan dari pengurus PAN. “Jika surat keputusan dari PAN telah dimasukkan ke DPRD akan segera ditindaklanjuti,” janjinya.
Dalam kesempatan dialog di ruang panggar DPRD Tebo kemarin, warga juga meminta Lembaga Adat dan pihak eksekutif Kabupaten Tebo untuk menentukan sikap. Karena masyarakat Tebo merupakan masyarakat adat. Penilaian melecehkan adat yang dilakukan Azri dianggap akan menjadi preseden buruk bagi pelaksanaan adat di kabupaten tebo secara khusus dan provinsi jambi umumnya. “Kami harap selain menjalani proses hukum di polisi, lembaga adat juga menentukan sikap dan sanksi dalam persoalan ini,” sebut Romi, salah seorang tokoh pemuda.
Menariknya, sekitar 15 jam sebelum masyarakat adat melaporkan ke Polres, Azri juga telah melaporkan ketua RT ke Polsek Tebo Tengah dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan memasuki rumah tanpa izin. Hal ini mendapat tanggapan dari pemuda yag menegaskan pada malam penggerebekan warga telah mmendatangi rumah Azri secara baik-baik. Pelaksanaan hukum adat juga merupakan pilihan dari Azri sendiri.
Azri yang ditemui wartawan senin siang di DPRD menegaskan tidak akan menerima putusan adat. Menurutnya, hukum adat tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan tidak bisa memvonis. Dia bersikukuh untuk tidak menghadiri setiap undangan sidang adat. Sikap tidak memenuhi undangan ini bagi masyarakat adat dianggap sebagai pelecehan adat yang akan menimbulkan sanksi yang lebih berat. (***)